Kamis, 31 Mei 2012

Bintang *Abu-abu*


      Sudah beberapa kali aku dihempas berbagai macam pikiran. Dia menyuruhku menerka apa yang sedang terjadi. Dia memberiku kepastian akan adanya kemungkinan di hari depan. Dia membuatkanku teka-teki. Puzzle yang takkan membuatmu lelah, tetap berjalan dalam duniamu.
            Lain hari, dia menampilkan pertanda. Entahlah. Apakah ini pantas disebut pertanda atau hanya hal biasa yang tak manusia sadari. Lalu aku menggiring perasaan itu ke tempat yang aman. Aku paham.
            “Ya. Kau seharusnya tidak mengambilnya.”
            Aku tersenyum begitu saja. Mengikuti aliran udara di sekeliling.
            “Sudahlah. Nanti semua akan kembali pada tempatnya,” katanya sekali lagi.
            Itulah terakhir kali aku mendapat senyum mengembang dari seraut wajah. Menenteramkan. Membuyarkan.
            Dan kembalilah aku di waktu ini. Banyak kebetulan yang aku rasa janggal. Potongan puzzle itu turun darinya tak henti. Memaksaku berpikir keras apa yang sebenarnya terjadi. Namun dia membiarkanku menerka-nerka seorang diri. Melepasku dalam arus yang, entahlah, aku tak mampu memberinya nama.
            Dan pada suatu hari, dia berdiri di suatu sudut. Begitu saja. Memberiku potongan puzzle berikutnya.
            “Jujur saja, kau menghalangi jalanku,” aku hampir meledak melihat tingkahnya.
            Aku paham dia sengaja melakukannya. Namun sayang, kau terlalu abu-abu.
**
            Aku mengenal mereka satu-satu. Datang dari raut wajah yang kini bisa tertebak. Dia. Dia memiliki banyak pemuja yang hidup di dekatku. Kian hari aku makin yakin. Kau yang abu-abu justru berkilau di luar sana. Mereka memang memandangmu berbeda.
            Aku merasa ini sangat lucu. Memuakkan. Menggelikan. Membuatku nyaris menghapus puzzle-puzzle yang mulai terkuak. Aku tak mampu mencarinya. Aku tak mampu melengkapinya. Membuat suatu kesimpulan yang terlalu dini justru akan memperlihatkan kebodohan. Mengabaikan keadaan dan melihatnya sama hanyalah omong kosong. Dan terus ...
            Kapan kau akan membuatku mengetahui semuanya?
            Sungguh, permainan puzzle yang melelahkan.